
PROBOLINGGO – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo terus memperkuat kualitas layanan publik melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) triwulan yang dilaksanakan secara rutin. Pada periode ini, Monev difokuskan pada tiga Kantor Urusan Agama (KUA), yakni KUA Banyuanyar, Gending, dan Dringu.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, H. Imamuddin Nur Fajri. Tim Monev tiba di KUA Dringu pada Senin (17/11) sekitar pukul 13.30 WIB. Kehadiran rombongan ini disambut Plt Kepala KUA Dringu, H. Muhtar, bersama jajaran penyuluh agama, pengawas madrasah, dan staf administrasi.
Turut hadir dalam rombongan Monev di antaranya Ketua Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) H. Moh. Amin, Ketua IPARI Suharto, serta anggota tim lain seperti Faiq, Khoiron, dan Veta.
Evaluasi Kinerja dan Pengawasan Pelayanan Publik
Dalam penyampaiannya, Ketua APRI Amin menuturkan bahwa Monev yang dilakukan setiap tiga bulan ini menjadi instrumen penting dalam menilai kinerja, kedisiplinan, dan kualitas pelayanan KUA di seluruh Kabupaten Probolinggo. Menurutnya, Monev bertujuan memastikan bahwa seluruh ASN KUA benar benar menjalankan tugas sesuai standar pelayanan publik yang telah ditetapkan.
“Monitoring dan evaluasi bukan sekadar kegiatan administratif, tetapi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu layanan masyarakat. ASN harus memberi pelayanan prima kepada siapa saja, tanpa kecuali,” tegas Amin.
Ia juga menyoroti pentingnya sikap inklusif di lingkungan KUA. Menurutnya, modernisasi layanan publik menuntut ASN untuk lebih profesional, humanis, dan terbuka terhadap keberagaman.
“Jika ada masyarakat non-Muslim yang membutuhkan layanan di KUA, mereka tetap wajib dilayani dengan baik. Ini adalah bagian dari prinsip pelayanan publik yang setara,” tambahnya.
KUA Dringu Siap Tingkatkan Akuntabilitas
Sementara itu, Plt Kepala KUA Dringu, H. Muhtar, menyampaikan apresiasinya terhadap arahan dan pembinaan dari tim Monev. Ia memastikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan seluruh berkas pelaporan triwulan Juli, Agustus, dan September sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas lembaga.
“Kami telah menyiapkan seluruh dokumen yang diperlukan untuk Monev. Hal ini merupakan komitmen kami dalam memastikan tertib administrasi sekaligus menjaga amanah pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.
Muhtar juga menegaskan bahwa KUA Dringu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan sesuai tuntutan zaman. Ia menilai masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa cakupan layanan KUA kini jauh lebih luas daripada sekadar urusan pernikahan.
“Fungsi KUA saat ini sudah berkembang. Selain layanan nikah, kami juga menangani layanan wakaf, pendataan masjid, sertifikasi halal, bimbingan manasik haji dan umrah, pembinaan umat, hingga layanan keagamaan lainnya,” jelasnya.
Mendorong Modernisasi Layanan KUA
Dalam kesempatan tersebut, tim Monev juga meninjau berbagai aspek pelayanan KUA, mulai dari sistem pencatatan nikah, manajemen administrasi, kebersihan kantor, digitalisasi layanan, hingga penyuluhan keagamaan kepada masyarakat.
Ketua IPARI Suharto menambahkan bahwa KUA harus adaptif terhadap perkembangan teknologi serta perubahan pola kebutuhan masyarakat.
“KUA merupakan garda terdepan pelayanan keagamaan. Oleh karena itu, pelayanan harus cepat, tepat, transparan, dan mudah diakses. Semakin digital prosesnya, semakin baik kualitas layanan yang kita berikan,” ujarnya.
Menurutnya, Monev juga berfungsi untuk mengidentifikasi kendala yang dihadapi KUA dan memberikan solusi agar pembenahan bisa dilakukan secara langsung dan berkelanjutan.
Harapan untuk Penguatan Layanan Keagamaan
Kegiatan Monev ini diharapkan dapat menjadi momentum memperkuat kualitas kinerja KUA sebagai lembaga layanan publik berbasis keagamaan. Dengan adanya evaluasi rutin, Kemenag berharap seluruh KUA di Kabupaten Probolinggo mampu memberikan pelayanan yang lebih profesional, ramah, dan inklusif.
“Kami berharap hasil Monev kali ini menjadi bahan evaluasi sekaligus penyemangat bagi seluruh KUA untuk terus meningkatkan pelayanan. Kualitas layanan adalah cerminan kualitas lembaga,” ungkap Amin.
Monev ditutup dengan diskusi, tanya jawab, dan penyampaian rekomendasi dari Tim Monev kepada KUA Dringu untuk meningkatkan berbagai aspek pelayanan di periode mendatang.